Senin, 06 November 2017

Think Creative, day 6

Lihat kulkas ada ikan cuek, "wah mbah uti sudah beli ikan nih" pikiran saya langsung tertuju rencana masak sayur bening dan sambal. Mudah dan cepat nih, tetapi saat mau ke pasar, mbah kakung request sayur asem "huaa..gimana nih belum pernah buat" gagal rencana awal. Minta persetujuan mbah uti dulu nih, "ma, bapak minta sayur asem, nini gak tau bumbunya, jadi gimana?" respon mbah uti "hadeeh.. ada-ada aja minta sayur asem, kayak sempet masak aja" artinya mbah uti antara setuju apa gak. "jadi sayur bening aja" tanya saya lagi. Tiba-tiba mbah kakung bilang lagi "udah lama gak makan sayur asem" galau kan jadinya. Maafkan anakmu yang belum bisa masak ini pak (antara menerima tantangan dan khawatir rasanya kacau balau seperti sayur bening perdana).
"ya udah sayur asem nih, beli tempe sama kacang yah" pesan mbah uti. 

Saya ke pasar bersama alyssa, kali ini alyssa minta gambaran tetapi yang pembagian (beratnya permintaan alyssa, tidak tau apa yang menarik menurut alyssa, dicarikan alternatif gambar malah pembagian). Setelah ke pasar beres, alyssa masih sama ayahnya, jadi saya bergegas masak tercepat sebisa saya. Bumbu tempe saya blender dan saya rebus beserta tempe supaya meresap dan gurih. Kompor satunya saya goreng ikan cuek, lanjut masak nasi. Setelah itu saya rebus air untuk isi termos dan masak sayur. Lagi-lagi saya bertanya bumbu ke mbah uti, "bumbunya apa aja ma dan berapa banyak?" menuju tempat mbah uti menjaga galon, sedang sibuk rupanya karena karyawan gak masuk 2 orang. "bumbu biasa, bawang merah, bawang putih, kemiri, cabe diblender. udang kering diceplungin aja, jangan diblender" jelasnya buru-buru. "masing-masing berapa ma?" tanya lagi karena belum jelas ukurannya. "dua aja cukup". oke lanjut ke dapur, masak sayur asem perdana 😆😂. Saya siapkan sesuai petunjuk mbah uti. Kompor satunya saya rebus bakso, ceritanya mau buat sayur bakso seperti di rumah mbah walang 😅, ditambah jagung dan kacang, rasa sayur bening. 

"wuih masak jam berapa mba?" tanya ante ayu. "jam 9 kenapa yu?" keheranan ditanya begitu. "cepet banget udah mau kelar" jelasnya. Ya ini ngerjain pakai tak tik supaya cepat di dapur, karena suami juga kurang enak badan, dadanya sakit. Duh garam dan lain-lain berapa ukurannya yah. Ke depan lagi tanya mbah uti "ma, bumbunya selain garam apa aja?". "ya garam, mecin dan gula" rasain aja serasa nini. Tiba-tiba takut rasa kacau. Balik ke dapur, bismillah "pas dirasain sih memang kurang pas gimana gitu, yah tapi mbah uti dan mbah kakung mau disuruh nyoba rasa aja gak sempet". Pesen mbah kakung "serasa-rasanya nini aja".

Deg-degkan itu saat makanan kita dicoba orang lain, apalagi perdana. Saat lihat piring kotor, "wah ada yang udah makan nih" batin saya, survey ah gimana rasanya. "Gimana pak rasanya?" deg-degkan campur pasrah. "kurang manis, gak seimbang" jawaban jujur mbah kakung. "gulanya sesendok sih, kurang berarti yah" menganalisa kenapa terjadi. "lah panci gede segitu sesendok kuranglah" mbah kakung memang suka sayur asem yang manis.  Ini percobaan pertama buat sayur asem, semoga besok-besok bisa sukses masaknya. O ya, karena suami mengeluh dadanya sakit, jadi gak sempet masak sambel, jadi pas makan siang tadi berasa kurang temennya ikan cuek. 1 jam 10 menit selesai masak dan mencuci, semoga besok makin cepat dan oke rasa masakannya. 😊
Semangat menerima tantangan memasak 😎😚.

#Kartini
#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahbunsayIIP
#ThinkCreative



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Zona Newstime Minggu Ke-2

Zona N Minggu kedua,  kami akan mengadakan selebrasi cluster. Wah.. kira-kira selebrasi mau dibuat gimana ya? Jujur, Minggu ini saya jarang ...