Diskusi Kelompok 5:
Kartini: sepertinya paling sulit ya ini ya mba π. banyak dijumpai π
Fita Rahmat : iya mba..mmg kita harus konsisten sejak tahap 0-7 thn, memperkenalkan lets protect our precious body. klo 7-14 tahun sudah perkenalan tahap #2 jadi melindungin dgn tidak berdekatan dgn non mahram
Rimawanti : π♀
sejujurnya saya belum menyebut organ vital dengan nama sebenarnya "penis dan vagina".
Saya masih bingung. Adakah teman2 yang sudah menerapkannya untuk anak usia di bawah 7 tahun?
Leila Niwanda: Saya vagina sudah, karena anak-anak perempuan sih. Untuk penis seingat saya sudah, tapi sekilas-sekilas gitu pas jelasin kenapa ada yang pipis di pinggir jalan... Usia anak yang besar 6th.
Pipit Matrikulasi : Mengenai penyebutan vagina / penis.
Baru saja si kecil setelah saya mandikan pagi dan ia memegang megang vaginanya sambil nyengir2 menghadap saya.
ternyta memang penyebutan kata Vagina / Penis masih banyak yg memandang sebagai hal yg tabu. Pun itu yg terjadi di rumah saya td. Saat saya Mengenalkan nama nya ke anak. Dan di dengar oleh suami. Eh suami malah langsung menghampiri saya sambil bilang "bunda ko ngomong gitu ke Aisyah"
Sekejap saya merasa salah ucap. Tp di kuatkan lg dg materi yg sdg di bahas di kuliah bunsay π
Dan saya lngsung Komunikasi kan ke suami dan ia baru ok.
π
Berasa lolos dr *secuil* tantangan jadinya. π€©
Fita Rahmat : saya baru mulai di anak ke3 mba, krn anak 1 & 2 sudah terlanjur dikenalkan eyang yg mengasuhnya dgn bahasa istilah "burung" utk penis. tapi anak ke3 msh 21 bln jadi blm menirukan, smg saat sdh bisa bicara dia menyebut dgn benar. Kita yg harus konsisten menyebut kata itu didepannyaπ
Leila Niwanda: Jelasinnya waktu dia 5 tahunan kalau nggak salah ingat
Siti Mu2n. : Saya jg kasih tau Ayman dg istilah ilmiah : penis, anus. Tapi Ayah'e ttp maunya kasih tau dibahasakan Titit. π€¦π»♀
Kartini: jadi setelah level ini, baru terbuka "ini loh yang seharusnya" ππΌ
Finalita Sufianti : Iya mbak...memang pada umumnya keluarga masih menganggap tabu penyebutan organ seksual. Payudara dengan susu/nenen, penis dengan burung, ataupun vagina dengan pepo/nona manis, dsb tergantung istilah di keluarga tersebut. Namun memang pelan2 kita coba ajarkan istilah yang seharusnya. Agar anak juga tidak bingung lihat burung terbang dengan burung di celanaπ
Setuju konsistensi diperlukan dalam membersamai perkembangan anak
Leila Niwanda: Alhamdulillah sudah bisa kompakan dengan suami ya, Mba....
Pipit Matrikulasi : Kyknya butuh penguatan yg banyak jg
Krn saya sendiri masih blm PD kyknya kalau hal seperti td terjadinya di keluarga besar atau di lingkaran luar keluarga inti saat ini. π
Fita Rahmat : ahh iyaa makasi diingetin mba fina, sy juga msh blm "berani" nyebut kata payudara jadi nyebutnya susuπ
Rimawanti : kalo payudara sdh saya kenalkan.
Leila Niwanda: Karena anak-anak suka baca/buka-buka buku, jadinya sering buku itu jadi alat bantu untuk menjelaskan. Misalnya buku atau majalah tentang perawatan bayi, menyusui...
Finalita Sufianti : Wah keren idenya mbak @Leila Niwanda . Jadi anak juga tau fungsi organ tsb utk apa? Knp beda antara laki2 & perempuan. Terima kasih mbak sarannya
Rimawanti : setelah diskusi ini saya akan meeting dengan suami, perihal istilah sebenarnya π
rita fithradewi : Maaf mau tanya, bila penyebutan utk jenis kelamin di arahkan pada penyebutan nama keluarganya, misalanya boleh kah. Misal kakak saya yng menikah dengan org batak maka akan menyebut alat kelamin laki lakinya dengan "siregar"
Fita Rahmat Iip: iyaa jadi byk evaluasi nih, materi lgsg sy forward ke suamiπ¬
Finalita Sufianti : Sama mbak...saya juga mo diskusi dengan suami. Insha Alloh kalau di keluarga inti sudah sepaham, pelan2 ke eyang dan saudara bisa paham juga
Kusendra Yunika : Kl menurut saya sebaiknya nggak mbak. Karena beda konteks dan akan membuat anak bingung
Fita Rahmat : alhamdulillahh...semoga berkah&manfaat ya mba merlyπππ
Kusendra Yunika : Kalau ud terlanjur diberi penguatan ke anak mbak
Fita Rahmat : tapi sy penasaran mmg bahasa bataknya penis itu siregar ya mba @rita fithradewi RB Menulis atau itu hanya istilah yg dibuat aja?
rita fithradewi : Bukan mba Fita. Kebetulan marga kakak ipar saya Siregar, maka budaya mereka ketika merujuk ke penis anak anak mereka, biasanya para orang tua menyebut sesuai dengan nam fam nya
Kusendra Yunika : Alhamdulillah waktu diskusi kita sudah satu jam
Kusendra Yunika : Semoga materi yang kami sampaikan bisa bermanfaat buat bunda bunda semua
Fita Rahmat : oalah.. hihi iya ya indonesia msh pk budaya istilah daerah msg2π
Review untuk kelompok 5 :
Materi hanya diberikan berupa gambar/slide, memerlukan memori kosong untuk penyimpanan sebelum membaca isi materi. Sehingga saya harus menghapus beberapa foto sebelum membaca materi, ini cukup menyita waktu. Diskusi interaktif, tetapi tidak tersusun dengan rapi. Semakin banyak kelompok yang melakukan presentasi, semakin membuka mata, hati, pikiran dan energi untuk melakukan yang terbaik demi anak-anak kita.
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar